Tuesday, October 30, 2012

Pilih Aki Kering ato Aki Basah ya bro?

img

ilustrasi

Jakarta - Aki pada motor merupakan salah satu komponen yang terpenting. Ada dua jenis aki yang biasanya digunakan, yakni aki basah dan aki kering. Dari kedua jenis aki itu, lebih praktis dan lebih awet mana antara aki basah dan kering?

Kali ini detikOto akan membahas keunggulan dan manfaat dari aki basah dan kering. Menurut Agus mekanik bengkel Denny Motor di Jalan kebayoran Gemool 24, Jakarta, masing-masing dari aki itu ada manfaat dan keunggulannya masing-masing. Semuanya tergantung selera dari konsumen.

"Sebenarnya masing-masing punya keunggulan. Tapi disarankan untuk yang malas ngecek aki, lebih baik pakai aki kering ketimbang basah," terang pria yang akrab disapa Babeh kepada detikOto.

Babeh menjelaskan, aki basah itu menggunakan air dan sel-sel di dalamnya terendam oleh air aki (asam sulfat) sedangkan aki kering akinya diganti sesuatu yang mirip gel dan kemasannya tertutup rapat. Kalau aki basah airnya bisa berkurang karena reaksi kimia dan penguapan. Otomatis aki basah perlu perawatan intensif. Untuk aki kering tidak perlu diapa-apakan lagi karena tidak akan terjadi penguapan.

Untuk aki kering harus dicas karena gel tadi tidak bisa diisi ulang laiknya aki basah. "Kalau aki basah dicas biasanya kalau abis ganti air atau sudah agak soak," cetusnya.

Sebenarnya, lanjut Babeh, hal yang paling penting yakni perawatan aki itu sendiri. Kalau aki basah jangan sampai cairanya melewati batas, karena itu harus rajin dicek. Sedangkan untuk aki kering jangan sampai arusnya over. Karena kalau rusak harus diganti seluruhnya, beda dengan aki basah yang bisa diganti sel-selnya kalau sudah soak.

"Kalau untuk orang yang malas ngecek lebih baik pilih aki kering ketimbang basah. Untuk aki basah yg sudah lama dipakai harus rajin dicek minimal 1 bulan sekali, kalau aki kering minimal 3 bulan sekali untuk memastikan tidak ada arus yang bocor," imbuhnya.

"Mau awet dan murah tapi rajin ngecek ya pilih aki basah, tapi kalau ingin praktis dan perawatan minim ya pilih aki kering," tutupnya.

Pasang Klakson Mobil di Motor? Awas Rusak!

img
ilustrasi

Jakarta - Ada sebagian orang yang menginginkan klakson motornya memiliki suara yang lebih keras dari biasanya. Hal dilakukan dengan memasang klakson mobil di motornya. Memang suara klakson itu terdengar besar dari yang aslinya. Tapi apakah aman untuk penggunaan dalam jangka waktu panjang?

Menurut Agus mekanik bengkel Denny Motor di Jalan Kebayoran Gemool 24, Jakarta, ada baiknya Anda menghindari penggunaan klakson mobil pada motor Anda. Sebab, akan cepat merusak pada sistem kelistrikan motor terutama aki yang akan cepat rusak (soak).

"Sebaiknya jangan, apalagi memasang alarm dan klakson. Itu akan menguras sistem kelistrikan motor," tegas pria yang akrab disapa Babeh kepada detikOto, Senin (29/10/2012).

Babeh menuturkan, ada baiknya motor itu menggunakan klakson standar bawaan pabrikan, terutama untuk motor-motor bebek atau matik. Penggunaan klakson standar ini lebih menghemat energi aki.

Tapi kalau tetap pengen banget menggunakan klakson atau alarm mobil, harus menambahkan alat untuk membantu meningkatkan daya yang dihasiklan aki.

"Sebenarnya penambahan daya bisa saja seperti menggunakan XCS dan lain-lain tapi untuk jangka panjang tetap akan merugikan," ungkapnya.

Lebih lanjut, hal yang harus dihindari yakni membunyikan klakson saat mesin motor dalam keadaan mati. Jika Anda membunyikannya maka akan menyerap arus secara langsung ke aki tanpa aki memperoleh tambahan daya seperti saat motor dinyalakan.

"Itu lebih bahaya terutama untuk pengguna klakson mobil yang dipasang di motor. Bisa merusak aki," tandasnya.

Mau Beli Motor Bekas? Ikuti Tips dari Polda Metro Jaya

img


Jakarta - Otolovers berniat membeli motor bekas? Jangan mudah tertipu hanya karena bodi motor yang masih terlihat bagus. Berikut tips membeli motor bekas dari Polda Metro Jaya:

1. Cek harga pasaran
2. Cek nomor rangka dan mesin motor. 

Untuk masyarakat yang berada di jajaran Polda Metro Jaya silahkan cek nomor polisi melalui layanan SMS layanan Polisi. Contoh : Metro B8118HJ Kirim ke 1717 sedangkan untuk yang berada di wilayah Jajaran Polda Jawa Timur, silahkan ketik : JATIM L4444LY kirim ke 1717.

3. Cek kondisi fisik

Periksa kondisi bodi, spion, baut, dan lain sebagainya, apakah semua parts masih orisinil atau tidak.

4. Cek kondisi oli motor

Usahakan buka dan ukur oli yang ada di dalam mesin. Pastikan ukuran oli tidak berlebihan, karena oli yang berlebih akan membuat suara mesin menjadi lebih halus, sehingga dapat menyembunyikan suara asli motor yang mungkin berbunyi kasar atau berisik.

5. Cek speedometer 

Pastikan agar tidak ada retak atau adanya bekas pembongkaran. Lihat berapa km yang telah ditempuh oleh motor tersebut. Jika diatas 20.000 km maka dapat dipastikan akan banyak sekali komponen mesin yang akan segera diganti.

6. Hidupkan mesin motor

Coba hidupkan mesin motor tersebut, apakah bisa stationer atau langsam. Karena kondisi pada mesin yang tidak bermasalah dapat langsam pada putaran kurang lebih 1500 rpm.

7. Cek perpindahan gigi

Jalankan kendaraan dan perhatikan posisi perpindahan gigi apakah terasa sulit atau tidak. Apabila terasa sulit berarti menandakan kampas kopling motor tersebut akan segera habis. Kemudian jika terdengar suara mendesir pada saat motor berjalan, Kemungkinan besar gigi primer dari motor tersebut akan segera habis.

8. Cek rangka atau sasis motor 

Perhatikan kelurusan roda motor depan dan belakang, dan pastikan bahwa rangka atau sasis motor tersebut tidak ada kebengkokkan. Jalankan sekitar 40 km/jam dan tekan rem sedikit mendadak untuk memastikan motor tidak sulit dikendalikan. Hal ini berguna untuk mendeteksi lurusnya sasis dan poros setang atau setir.

9. Cek kebocoran

Usahakan mencoba motor lebih lama, dan setelah motor dijalankan kurang lebih sekitar 500 meter. Perhatikan apakah terlihat adanya oli yang bocor melalui sela-sela mesin. Atau adanya air radiator bocor bagi motor yang menggunakan radiator.

10. Cek kondisi kelistrikan 

Periksa juga kelistrikan dan lampu-lampu, apabila semua berfungsi atau hidup, berarti tidak ada kerusakan pada komponen dan kondisi aki motor tidak ada permasalahan.

11. Cek kondisi roda

Lakukan pengecekan terhadap kondisi roda, kelurusan antara roda depan dengan roda belakang, hal ini untuk meyakinkan bahwa chasis atau rangka tidak membengkok, motor yang mengalami jatuh atau benturan keras bisa menyebabkan kebengkokan pada sasis.

12. Kalau bisa cobalah test ride

Mintalah kepada si penjual agar bisa mencoba mengendarai motor tersebut dengan begitu kita bisa merasakan apakah motor tersebut ada kelainan atau tidak pada handling atau pada akselerasinya, dll.


Copied : Detikoto

Tips Berkendara Jauh


Sekarang ini, kalau kita lihat di jalanan, lalu lalang kendaraan arus mudik sudah mulai terlihat ramai. Dan tetap saja yang paling banyak mendominasi jalan raya adalah kendaraan roda dua.
Untuk itu, jangan dianggap sepele ya. Apalagi keluarga di rumah sudah menanti. Pastikan keselamatan diri adalah prioritas.
Berikut ini adalah 6 tips supaya badan tetap bugar ketika berkendara motor.
1. Lakukan Pemanasan
Sebelum berangkat melakukan perjalanan yang membutuhkan waktu 1 – 2 jam, lakukan pemanasan layaknya sebelum berolah raga selama 3 – 5 menit. Hal ini dimaksudkan agar otot-otot seluruh badan tidak kaku, sehingga seolah tertarik kala duduk di atas sadel sepeda motor. Otot yang tidak kaku dan aliran darah yang lancar akan menjadikan badan lebih lentur. Sehingga, saat melakukan manuver di atas motor, otot-otot pun fleksibel.
Cara pemanasan pun tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Lakukan pemanasan mulai dari kepala atau leher, kemudian pundak, lengan atas, lengan bawah, pinggang, lutut, hingga pergelangan kaki. Setelah itu, lakukan relaksasi dengan menarik dan membuang napas secara perlahan tiga kali.
2. Atur Posisi Duduk Yang Tepat
Cara duduk di atas jok atau sadel sepeda motor juga turut memberikan andil bagi timbulnya kelelahan. Upayakan posisi pinggang tegak namun tetap santai. Begitu pun dengan posisi tangan, pastikan tidak membentuk sudut 30 derajat dari setang. Oleh karena itu, upayakan setang motor tidak terlalu tinggi.
Posisi yang santai dan tidak membungkuk tersebut dimaksudkan agar pengendara bisa nyaman di saat melakukan manuver. Selain itu dengan posisi yang membungkuk dapat menekan otot perut. Bahkan, posisi seperti itu disebut-sebut sangat berpotensi menyebabkan wasir.
3. Gunakan Helm, Jaket, Pelindung Lutut dan Siku Sesuai Standar
Hal lain yang juga penting untuk diperhatikan adalah menggunakan peranti perlindungan yang sesuai standar. Helm menjadi perlengkapan yang wajib dipakai. Sebab, peranti itu sangat penting untuk melindungi bagian kepala bila terjadi kecelakaan, baik terjatuh maupun tabrakan. Fakta yang ada menunjukkan, 70 persen kematian saat kecelakaan diakibatkan oleh luka di kepala.
Adapun jaket, pelindung lutut dan siku, juga diperlukan agar bagian-bagian tubuh kita yang vital itu terlindungi. Satu hal lagi, saat berkendara itu sebaiknya memakai sepatu.
4. Jangan Memakai Celana Ketat
Celana yang terlampau ketat akan menekan otot perut. Walhasil, pengendara tidak akan leluasa saat melakukan berbagai manuver. Terlebih bila perjalanan tersebut menempuh jarak puluhan atau bahkan ratusan kilometer.
Upayakan menggunakan celana yang sedikit longgar atau celana dari bahan kulit. Selain berhawa dingin, celana dari bahan kulit juga memberikan keleluasan saat Anda melakukan manuver.
5. Perbanyak Minum Air Putih dan Istirahat
Selama perjalanan, banyak sekali cairan tubuh yang terkuras dalam bentuk keringat. Terkurasnya cairan tubuh tidak hanya berpotensi menyebabkan konsentrasi berkurang, begitu pun dengan tenaga.
Akibatnya, kemampuan refleks Anda akan berkurang. Oleh karena itu bila Anda beristirahat upayakan untuk minum air putih sebanyak-banyaknya. Selain menjaga kesehatan ginjal, dengan banyak minum air putih akan mengurangi tingkat kelelahan.
6. Segera Mandi Setelah Sampai Tujuan
Selama ini terdapat anggapan, setelah melakukan perjalanan jarak jauh dilarang untuk segera mandi. Padahal, anggapan seperti itu salah. Pasalnya, sepanjang perjalanan tubuh banyak berkeringat. Aliran cairan tubuh tersebut bisa bercampur dengan berbagai kotoran yang melekat di tubuh.
Walhasil, pori-pori yang seharusnya menjadi saluran untuk mengeluarkan cairan dari tubuh tersumbat. Bila hal itu terjadi, maka rasa lelah pun akan semakin menjadi-jadi.
Selain itu, dengan mandi, aliran darah di tubuh juga akan lancar kembali. Bila tempat dan waktu tidak memungkinkan Anda membersihkan diri dengan mandi, upayakan mengelap badan, tangan, serta muka, dengan lap basah.
Semoga bermanfaat yaa..

Wednesday, October 17, 2012

Tips Memilih Ban Motor


Para pengguna sepeda motor biasanya tidak terlalu paham bagaimana cara memilih ban yang tepat atau baik. Pemahaman minim sepatutnya dikembangkan mengingat ban adalah salah satu komponen vital yang harus diperhatikan secara akurat.

Memilih ban yang akan digunakan juga ternyata bukan hal yang mudah dan tidak bisa disepelekan. Karena bila salah memilih ban, bisa berdampak fatal seperti kecelakaan.

Salah memilih ban juga bisa berdampak terhadap borosnya bahan bakar, hal ini dikarenakan menggunakan ban motor yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan ukurannya.

Ban yang digunakan harus sesuai dengan keinginan kita agar kendaraan yang kita kemudikan dapat berimbang sesuai dengan kapasitas kendaraannya.

Berikut tips dan trik memilih ban yang baik :
  1. Pilih brand atau merek yang sudah terbukti kualitasnya, jangan asal merek ban akan tetapi kualitasnya tidak terjamin. Contoh : FDR, Zeneos, IRC, Corsa. Mungkin anda yang punya uang lebih bisa memilih merekan : Michellin, Batlax
    .
  2. Lihat kembangan pada ban, untuk jalan yang terlalu panas jangan gunakan ban yang mempunyai guratan banyak.
    .
  3. Sesuaikan antara ban yang akan digunakan dengan kebutuhan. Karena ban juga mempunyai tingkat kadaluwarsa atau umur pakai. Misalkan untuk ban produksi lokal, berkisar 1,5-2 tahun. Sedangkan untuk banimport atau buatan luar negeri mempunyai umur pakai di atas 2 tahun. Kondisi jalan dan pemakaian motor juga berpengaruh pada umur ban. Suhu juga mempuyai pengaruh pada ban, ban akan retak-retak bila kena panas terus langsung kena air.
    .
  4. Jangan salah pilih ukuran ban. Sesuaikan ban dengan motor Anda. Catatan, untuk motor produksi tahun 2009 kebawah akan lebih baik jika menggunakan ban berukuran 70/90 dan 80/90 untuk motor bebek, sedangkan untuk motor matic dan sport sebaiknya menggunakan ban berukuran 70/90 dan 80/90. Sementara untuk motor yang diproduksi di atas tahun 2010 sudah disesuaikan oleh pabrikan. Untuk motor matic dan sport ban berukuran 80/90 dan 90/90.
    .
  5. Lihat tahun pembuatan ban. Jangan lebih dari 6-12 bulan dari tahun pembuatan ban tersebut. Misalkan ban dengan kode 1012, angka 10 merupakan minggu ke- ban tersebut diproduksi, sedangkan angka 12 berarti tahun pembuatan ban.
    .
  6. Perhatikan dimensi atau ukuran sebuah ban, misalkan, "205/55/ZR16". Keterangan dimensi atau ukuran ban tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
    205: lebar telapak ban (mm)
    55 : aspek ratio untuk ketebalan ban (%) dari lebar telapak ban
    ZR : kode limit kecepatan
    16 : diameter velg dalam ukuran inci

Kode kecepatan  ban

KodeKecepatan (Km/Jam)
P150
Q160
R170
S180
T190
H210
V240
W270
Y>300

Indeks Beban

KodeBeban Maksimum (Kg)
62265
63272
64280
66300
68315
70335
73365
75387
80-89450-580
90-100600-800

Jenis Jenis Helm dengan Kelebihan dan Kekurangannya


Mungkin bagi sebagian besar pengendara motor sudah mengetahui fungsi dan kegunaan helm. Selain untuk menahan angin, helm juga memiliki fungsi yang jauh lebih penting yaitu menyelamatkan jiwa pemakainya jika terjadi kecelakaan.
Saat terjadi kecelakaan, bagian yang paling mudah terluka adalah muka, kepala bagian atas dan leher. Oleh karena itu sebuah helm yang baik adalah helm yang bisa melindungi ketiga bagian kepala tersebut.
Berikut jenis-jenis helm yang ada beserta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis helm tersebut :

1. Helm Cetok

helm-cetok-dalamKelebihan:
Mampu melindungi bagian atas kepala meski dengan tingkat perlindungan yang sangat minim. Helm jenis ini dirancang untuk memudahkan penglihatan dan pendengaran penggunanya. Helm ini mudah dibawa dan disimpan karena bentuknya yang simple. Harga helm jenis ini biasanya murah.
Kekurangan:
Dengan tidak adanya bagian yang menutupi telinga, helm ini bisa membahayakan pendengaran pengunanya akibat suara keras yang ditimbulkan ketika berkendara. Helm ini tidak memberikan proteksi yang baik terhadap kepala. Fungsi helm tidak jauh beda dari topi.
 

 

2. Helm Open Face

open faceKelebihan:
Melindungi bagian atas, samping (telinga) dan belakang kepala (leher). Helm jenis ini memberikan perlindungan yang sedikit lebih baik dibanding helm ”cetok”. Mudah dipakai dan dilepas. Beberapa helm jenis ini dilengkapi dengan bantalan dari bahan kulit pada bagian telinganya.
Kekurangan:
Suara bising dari luar masih tetap masuk ke telinga. Tidak bisa memberikan perlindungan yang cukup bagi kepala, khususnya bagian muka, dagu, gigi, hidung, leher dan mata. Karena tidak dilengkapi dengan kaca pelindung pada bagian depannya, maka helm ini tidak bisa melindungi pemakainya dari hujan, debu, angin, serangga bahkan kerikil kecil yang beterbangan di jalan.
 

 

3. Helm ¾ Atau Half Face

half faceKelebihan:
Mampu melindungi bagian kepala, muka, leher, telinga dan mata. Helm jenis ini berada pada posisi ketiga helm yang cukup aman. Dengan kaca pelindung yang mudah dibuka-tutup, pemakai bisa dengan mudah makan, minum, memotret atau merokok sekalipun. Kaca pelindungnya juga bisa berfungsi untuk melindungi diri dari hujan, debu dan angin. Helm jenis ini sedikit lebih mahal dibanding jenis open-face.
Kekurangan:
Karena desainnya semi terbuka, maka akan menimbulkan efek dengung di telingan pemakainya. Kurang memberikan perlindungan terhadap muka, dagu, gigi dan hidung.
 

 

4. Helm Full Face

Full FaceKelebihan:
Helm jenis ini adalah helm yang paling aman untuk digunakan pengendara motor. Helm ini mampu melindungi muka, kepala, leher, telinga, dan dagu dengan sempurna. Helm ini juga aman dipakai di saat hujan serta melindungi kita dari debu, kerikil atau serangga di jalan. Helm jenis ini mampu melindungi pemakainya dari cedera yang tidak diinginkan saat terjadi kecelakaan.
Kekurangan:
Karena tertutup rapat, si pemakai sulit untuk bisa mendengar suara sekelilingnya. Tidak praktis kalau kita ingin makan atau minum di tengah jalan. Bagi pengguna kacamata, helm jenis ini sangat tidak nyaman digunakan. Harga relatif lebih mahal dibanding jenis lain.
 

 

5. Helm Flip-up

Helm Flip UpKelebihan:
Hampir sama dengan helm jenis Full-face, hanya saja helm jenis ini memiliki bagian depan yang bisa diputar ke atas (flip-up). Sehingga bisa memudahkan pemakainya untuk makan, minum atau merokok tanpa harus melepas helm. Helm jenis ini mampu memberikan perlindungan yang cukup baik, sama halnya dengan jenis full-face.
Kekurangan:
Karena bagian depannya bisa dibuka-tutup, maka ada kemungkinan bagian tersebut jadi terbuka ketika terjadi kecelakaan sehingga bisa melukai bagian muka dan dagu. Harga helm jenis ini bisanya lebih mahal dibanding jenis full-face.
 

 
Nah, kalau sudah tahu jenis-jenis helm beserta kelebihan-kekurangannya, jangan malas pake helm ya. Ingat, kecelakaan tak mengenal waktu, lokasi dan siapapun orangnya. Yang udah pake helm, apa helm-mu sekarang?

copied : gugling.com

Tips Naik Motor Agar Tidak Mengalami Sperma Buruk

img



Mengendarai motor terlalu lama ternyata bisa menyebabkan menurunnya kualitas sperma yang akhirnya mempersulit mendapatkan keturunan. Bahkan dokter Jepang mengatakan naik motor juga bisa menyebabkan impotensi. Lalu bagaimana menghindarinya?

Sebelumnya sebuah penelitian yang dilakukan oleh dokter Jepang dan diterbitkan dalam International Journal of Impotence Research menjelaskan kalau jok motor memberikan tekanan berlebihan pada perineum atau kulit yang ada dibawah buah testis, area yang antara anus dan skrotum.

Karena hal ini bisa menyebabkan tekanan yang dapat membatasi aliran darah ke alat kelamin si pengendara, yang pada akhirnya akan mengalami masalah kesulitan ereksi.

Penelitian ini juga mengungkapkan getaran dari mesin yang berlebih akan menyebabkan penurunan dua hormon pertumbuhan di dalam kandung kemih dan prostat (kelenjar dikantung kemih), yang berhubungan dengan relaksasi kandung kemih.

Namun meski begitu, Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI), Dr. Andri Wananda MS menepis argumen dokter Jepang tersebut.

"Bukan motor yang menjadi penyebab impotensi. Tetapi menggunakan sepeda motor itu memang bisa menyebabkan infertilitas atau kurang suburnya sperma yang dihasilkan," jelas Dr. Andri yang juga mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta ini.

Nah lalu bagaimana untuk menghindari penurunan kualitas sperma bagi para pengguna kendaraan roda dua dok? "Ada beberapa cara mulai dari pemilihan pakaian yang digunakan saat berkendara sampai servis berkala kendaraan anda," paparnya.

Berikut tips menghindari penurunan kualitas sperma bagi pengendara motor menurut Dr. Andri


1. Pastikan anda dalam berkendara tidak menggunakan celana yang terlalu ketat.

2. Apabila anda telah melakukan perjalan yang cukup jauh, gantilah celana anda dengan ukuran yang lebih besar atau lebih longgar.

3. Anda harus lebih memperhatikan seberapa jauh anda melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor.

4. Apabila anda memiliki mesin kendaraan yang panasnya tidak stabil, jangan lah terlalu lama dalam berkendara.

5. Lakukanlah servis berkala agar performa mesin, masih dalam kondisi yang baik. Sehingga tidak menimbulkan panas yang berlebih.

copied : detikoto